Minggu, 05 Januari 2014

Karakteristik Lumut



Lumut secara umum memiliki ciri berwarna hijau karena sel-selnya memiliki kloroplas yaitu plastida yang mengandung pigmen berwarna hijau (klorofil). Struktur tubuh lumut yang masih sederhana belum memiliki jaringan pangangkut. Proses pengangkutan air dan zat mineral di dalam tubu lumut berlangsung secara difusi dan dibantu oleh adanya aliran sitoplasma di dalam sel-sel tubuh tumbuan lumut. Hal ini menyebabkan lumut hanya mampu melakukan pengangkutan air san zat mineral yang diperlukannya melalui sistem yang sederhana sehingga tumbuhan lumut hanya dapat hidup di rawa-rawa atau tempat lain yang lembab.

 Ciri-ciri tubuh lumu adalah sebagai berikut :
·      Dinding sel tersusun atas selulosa.
·      Gametalium (organ pembentuk sel kelamin) terdiri atas anteridum yang berfungsi sebanagi penghasil sel kelamin jantan (sel spermatozoid) dan arkegonium yang berfungsi sebagai sel kelamin betina (sel telur/ovom).
·      Daun lumut tersusun atas selapis sel yang berukuran kecil, sempit, panjang dan mengandung kaloroplas yang tersusun seperti jalan, kecuali pada ibu tulang daunnya.
·      Lumut hanya mengalami pertumbuhan primer (memanjang) dan tidak mengalami pertumbuhan sekunder (membesar).
·      Lumut belum memiliki akar sejati sehingga untuk menyerap air dan zat mineral dari dalam tanah tumbuhan lumut menggunakan rizoid yang juga berfungsi sebagai alat untuk melekat pada tempat tumbuhannya.
·      Sporofit sebagian organ penghasil spora terdiri atas kapsul dan serta (tangaki). Sporofit yang terdapat pada ujung gametofit berwarna hijau seperti daun dan memiliki kalorofil sehingga disamping memperoleh makanan dari gametofit, sporofit mampu melakukan fotosintesis untuk memenuhi kebutuhan makanannya.
1.      Karakteristik alat kelamin lumut
·        Pada tumbuhan lumut terdapat Gametangia (alat-alat kelamin) yaitu:a.       Alat kelamin jantan disebut Anteridium yang menghasilkan Spermtozoidb.      Alat kelamin betina disebut Arkegonium yang menghasilkan Ovum
·      Jika kedua gametangia terdapat dalam satu individu disebut berumah satu (Monoesius). Jika terpisah pada dua individu disebut berumah dua (Dioesius).
·      Gerakan spermatozoid ke arah ovum berupakan Gerak Kemotaksis, karena adanya rangsangan zat kimia berupa lendir yang dihasilkna oleh sel telur.
2.      Daur Hidup
·      Kebanyakan dari tanaman memiliki dua bagian kromosom di sel-selnya (diploid, beberapa kromosom hidup dengan sebuah pasangan yang mengandung informasi genetik yang sama). Sedang lumut (dan Bryophyta lain) hanya memiliki satu set kromosom (haploid, beebrapa kromosom hidup dalam sebuah salinan sel yang unik). Periode siklus hidup lumut secara lengkap, merusak kromosom, tetapi hal ini hanya pada sporofi.
a.     Lumut Hati (Hepaticophyta)
Lumut hati tubuhnya berbentuk lembaran, menempel di atas permukaan tanah, pohon atau tebing. Terdapat rizoid berfungsi untuk menempel dan menyerap zat-zat makanan. Tidak memiliki batang dan daun. Reproduksi secara vegetatif dengan membentuk gemma (kuncup), secara generatif dengan membentuk gamet jantan dan betina. Contohnya: Ricciocarpus, Marchantia dan lunularia.
Tubuhnya terbagi menjadi dua lobus sehingga tampak seperti lobus pada hati. Siklus hidup lumut ini mirip dengan lumut daun. Didalam spongaria terdapat sel yang berbentuk gulungan disebut alatera. Elatera akan terlepas saat kapsul terbuka , sehingga membantu memencarkan spora. Lumut ini juga dapat melakukan reproduksi dengan cara aseksual dengan sel yang disebut gemma, yang merupakan struktur seperti mangkok dipermukaan gametofit. Contoh lumut hati adalah Marchantia polymorpha dan porella
b.    Lumut Daun
Lumut daun juga disebut lumut sejati. Bentuk tubuhnya berupa tumbuhan kecil dengan bagian seperti akar (rizoid), batang dan daun. Reproduksi vegetatif dengan membentuk kuncup pada cabang-cabang batang. Kuncup akan membentuk lumut baru. Contoh: Spagnum fibriatum, Spagnum squarosum.
Lumut daun banyak terdapat ditempat – tempat yang lembab, mempunyai struktur seperti akar yang disebut rizoid dan struktur seperti daun.
Siklus hidup lumut mengalami pergantian antara generasi haploid dengan diploid.
Sporofit pada umumnya lebih kecil , berumur pendek dan hidup tergantung pada gametofit. Contoh lumut ini antara lain: polytricum juniperinum, furaria, pogonatum cirratum, Aerobrysis longissima, dan lumut gambut sphagnum.
c.    Lumut Tanduk
Bentuk tubuhnya seperti lumut hati yaitu berupa talus, tetapi sporofitnya berupa kapsul memanjang. Sel lumut tanduk hanya mempunyai satu kloroplas. Hidup di tepi sungai, danau, atau sepanjang selokan. Reproduksi seperti lumut hati. Contohnya Anthocerros sp. Mempunyai gametofit lumut hati; perbedaannya adalah terletak pada sporofit lumut ini mempunyai kapsul memanjang yang tumbuh seperti tanduk dari gametofit, masing – masing mempunyai kloroplas tunggal yang berukuran besar, lebih besar dari kebanyakan tumbuhan lumut.Contoh lumut tanduk adalah anthoceros laevis.

0 komentar:

Posting Komentar